Perubahan itu sulit. Kamu mungkin sudah tahu hal itu.
Kita semua ingin menjadi orang yang lebih baik — lebih kuat dan lebih sehat, lebih kreatif dan lebih terampil, menjadi teman atau anggota keluarga yang lebih baik.
Tetapi walaupun kita benar-benar terinspirasi dan mulai melakukan sesuatu dengan lebih baik, sulit untuk benar-benar berpegang pada perilaku baru. Kemungkinan besar tahun depan kamu akan melakukan hal yang sama daripada melakukan kebiasaan baru dengan mudah.
Mengapa demikian? Dan apakah ada yang bisa kamu lakukan untuk membuat perubahan lebih mudah?
Cara Agar Pandai Mengingat Nama Orang
Saya punya seorang teman yang hebat dalam mengingat nama orang.
Baru-baru ini, dia menceritakan sebuah kisah yang terjadi ketika dia masih di sekolah menengah. Dia pergi ke sekolah menengah yang besar dan itu adalah hari pertama masuk kelas. Banyak siswa belum pernah bertemu sebelum hari itu. Guru berkeliling ruangan dan meminta setiap orang untuk memperkenalkan diri. Di akhir, guru bertanya apakah ada yang bisa mengingat nama semua orang.
Teman saya mengangkat tangannya dan mulai berkeliling ruangan dan secara akurat menyebutkan nama 30 orang atau lebih. Sisa ruangan tercengang. Sampai teman sebangkunya pun menoleh dan berkata, "Aku bahkan tidak bisa mengingat namamu."
Dia mengatakan saat itu adalah pengalaman yang meneguhkan baginya. Setelah itu dia merasa seperti, “Aku tipe orang yang pandai mengingat nama orang.”
Bahkan hari ini, dia hebat dalam mengingat nama siapa pun yang dia temui.
Inilah yang saya pelajari dari cerita itu: Untuk percaya pada identitas baru, kita harus membuktikannya pada diri kita sendiri.
Kebiasaan Berbasis Identitas
Kunci untuk membangun kebiasaan yang bertahan lama adalah berfokus pada penciptaan identitas baru terlebih dahulu. Perilakumu saat ini hanyalah cerminan dari identitasmu saat ini. Apa yang kamu lakukan sekarang adalah cerminan dari tipe orang yang kamu yakini (baik secara sadar atau tidak sadar).
Untuk mengubah perilakumu untuk selamanya, kamu harus mulai mempercayai hal-hal baru tentang dirimu. Kamu perlu membangun kebiasaan berbasis identitas.
Bayangkan bagaimana kita biasanya menetapkan tujuan. Kita mungkin mulai dengan mengatakan "Saya ingin menurunkan berat badan" atau "Saya ingin menjadi lebih kuat." Jika kamu beruntung, seseorang mungkin menegurmu dan berkata, “Itu bagus, tetapi kamu harus lebih spesifik.”
Jadi kemudian Anda berkata, "Saya ingin turun 20kg" atau "Saya ingin push up 300 kali."
Tujuan-tujuan ini berpusat pada hasil, bukan identitas.
Untuk memahami apa yang saya maksud, pertimbangkan bahwa ada tiga tingkat di mana perubahan dapat terjadi. Kamu bisa membayangkannya seperti lapisan bawang.
Ada tiga lapisan perubahan perilaku: perubahan hasil, perubahan proses, atau perubahan identitas.
Lapisan pertama mengubah hasilmu. Level ini berkaitan dengan mengubah hasilmu: menurunkan berat badan, menerbitkan buku, memenangkan kejuaraan. Sebagian besar sasaran yang kamu tetapkan terkait dengan tingkat perubahan ini.
Lapisan kedua mengubah prosesmu. Level ini berkaitan dengan mengubah kebiasaan dan sistemmu: menerapkan rutinitas baru di gym, merapikan mejamu untuk alur kerja yang lebih baik, mengembangkan latihan meditasi. Sebagian besar kebiasaan yang kamu bangun terkait dengan level ini.
Lapisan ketiga dan terdalam adalah mengubah identitasmu. Tingkat ini berkaitan dengan mengubah keyakinanmu: pandangan duniamu, citra dirimu, penilaianmu tentang diri sendiri dan orang lain. Sebagian besar keyakinan, asumsi, dan bias yang kamu pegang terkait dengan level ini.
Hasil adalah tentang apa yang kamu dapatkan. Proses adalah tentang apa yang kamu lakukan. Identitas adalah tentang apa yang kamu yakini.
Dalam hal membangun kebiasaan yang bertahan lama—ketika membangun sistem peningkatan 1 persen—masalahnya bukanlah bahwa satu tingkat “lebih baik” atau “lebih buruk” daripada yang lain. Semua tingkat perubahan berguna dengan caranya sendiri. Masalahnya adalah arah perubahan.
Banyak orang memulai proses mengubah kebiasaan mereka dengan berfokus pada apa yang ingin mereka capai. Ini membawa kita ke kebiasaan berbasis hasil. Alternatifnya adalah membangun kebiasaan berbasis identitas. Dengan pendekatan ini, kita mulai dengan berfokus pada siapa yang kita inginkan.
Resep untuk Sukses Berkelanjutan
Mengubah keyakinanmu tidak sesulit yang kamu bayangkan. Ada dua langkah.
1. Tentukan kamu ingin menjadi orang seperti yang apa.
2. Buktikan ke dirimu sendiri dengan kemenangan kecil.
Pertama, putuskan ingin menjadi siapa. Ini berlaku di tingkat mana pun—sebagai individu, sebagai tim, sebagai komunitas, sebagai bangsa. Apa yang ingin kamu perjuangkan? Apa prinsip dan nilai yang kamu pegang? Kamu ingin menjadi siapa?
Ini adalah pertanyaan besar, dan banyak orang tidak yakin harus mulai dari mana—tetapi mereka tahu hasil seperti apa yang mereka inginkan: mendapatkan perut six-pack atau mengurangi kecemasan atau melipatgandakan gaji mereka. Tidak apa-apa; mulai dari sana dan bekerja mundur dari hasil yang kamu inginkan ke tipe orang yang bisa mendapatkan hasil tersebut. Tanyakan pada diri sendiri, “Siapa tipe orang yang bisa mendapatkan hasil yang saya inginkan?”
Berikut adalah lima contoh bagaimana Anda dapat membuat ini bekerja dalam kehidupan nyata.
Ingin menurunkan berat badan?
Identitas: Menjadi tipe orang yang lebih banyak bergerak setiap hari.
Kemenangan kecil: Beli pedometer. Jalan kaki 50 langkah saat pulang kerja. Besok, berjalanlah 100 langkah. Sehari setelah itu, 150 langkah. Jika kamu melakukan ini 5 hari per minggu dan menambahkan 50 langkah setiap hari, maka pada akhir tahun, kamu akan berjalan lebih dari 10.000 langkah per hari.
Ingin menjadi penulis yang lebih baik?
Identitas: Menjadi tipe orang yang menulis 1.000 kata setiap hari.
Kemenangan kecil: Tulis satu paragraf setiap hari minggu ini.
Ingin menjadi kuat?
Identitas: Menjadi tipe orang yang tidak pernah melewatkan latihan olahraga.
Kemenangan kecil: Lakukan push-up setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Ingin menjadi teman yang lebih baik?
Identitas: Menjadi tipe orang yang selalu berhubungan.
Kemenangan kecil: Hubungi satu teman setiap hari Sabtu. Jika kamu mengulangi orang yang sama setiap 3 bulan, Anda akan tetap dekat dengan 12 teman lama sepanjang tahun.
Ingin dianggap serius di tempat kerja?
Identitas: menjadi tipe orang yang selalu tepat waktu.
Kemenangan kecil: Jadwalkan rapat dengan jeda tambahan 15 menit di antara mereka sehingga kamu dapat pergi dari rapat ke rapat dan selalu datang lebih awal.
Apa identitas Anda?
Dalam pengalaman saya, ketika kamu ingin menjadi lebih baik dalam sesuatu, membuktikan identitasmu kepada diri sendiri jauh lebih penting daripada mendapatkan hasil yang luar biasa. Apalagi ketika diawal.
Jika kamu ingin termotivasi dan terinspirasi, silakan tonton video YouTube, dengarkan lagu favorit kamu, dan lakukan latihan intens 90menit. Tapi jangan heran jika kamu merasa kelelahan setelah seminggu. Kamu tidak bisa mengandalkan motivasi . Kamu harus menjadi tipe orang yang kamu inginkan, dan itu dimulai dengan membuktikan identitas barumu kepada diri sendiri.
Kebanyakan orang (termasuk saya sendiri) ingin menjadi lebih baik tahun ini. Banyak dari kita, bagaimanapun, akan menetapkan tujuan berbasis kinerja dan penampilan dengan harapan mereka akan mendorong kita untuk melakukan sesuatu secara berbeda.
Jika kamu ingin membuat perubahan, maka saya katakan berhenti mengkhawatirkan hasil dan mulailah mengkhawatirkan identitasmu. Jadilah tipe orang yang dapat mencapai hal-hal yang ingin kamu capai. Bangun kebiasaan berbasis identitas sekarang. Hasilnya bisa datang nanti.
Comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.